Dustin Pratama Bramantio, masa kecil pemain kelahiran Surabaya ini ternyata tidak dekat dengan aktivitas olahraga apalagi sepakbola. Kegigihan dari ayah Dustin yang akhirnya membuat dia jatuh cinta hingga punya mimpi menjadi pemain sepakbola profesional.
"Waktu kecil saya tak suka berolahraga karena membuat badan saya sakit. Ketika usia lima tahun, ayah saya mengajak ke lapangan untuk bermain sepakbola dan saya menangis," kenang Dustin. "Ayah saya tidak menyerah dan malah membelikan saya bola untuk bermain di kamar atau halaman rumah. Perlahan saya mulai suka memainkan bola hingga akhirnya terus bermain bola," cerita Dustin.
"Ayah melihat bakat saya dan selalu memotivasi saya untuk bermain sepakbola. Saya didaftarkan masuk SSB pada usia tujuh tahun agar kemampuan saya semakin terasah. Setelah itu, saya tak bisa lepas dari sepakbola dan terus berlatih agar bisa menggapai mimpi saya menjadi pemain profesional dan bermain untuk timnas," kata Dustin.
Usaha Dustin mulai membuahkan hasil ketika ia masuk ke skuad Persela Lamongan U-16 untuk Elite Pro Academy 2019. Penampilan bagus Dustin membawanya dipanggil untuk ikut seleksi #GarudaSelect angkatan kedua. "Saya sempat dipanggil untuk seleksi musim kedua, tapi pada tahun itu usia saya belum cukup dan akhirnya disuruh pulang. Selama setahun saya fokus menempa diri hingga akhirnya dipanggil lagi di musim ketiga dan Alhamdulilah lolos," kata Dustin.
"Lolos seleksi #GarudaSelect seperti mimpi dan saya tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Menurut saya Program #GarudaSelect merupakan tahapan penting untuk menempa diri menjadi pemain profesional. Saya ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dan fokus berlatih dengan serius agar bisa semakin berkembang. Orang tua saya sudah banyak berkorban untuk saya dan saya tak ingin mengecewakan mereka," kata Dustin
Comments